Rabu, 28 September 2016
DAMPAK DARI KRISIS KEUANGAN DAN EKONOMI DI BIDANG PERHOTELAN
Industri pariwisata, khususnya sektor perhotelan dan restoran sangat diversifikasi dalam jenis usaha yang beroperasi di bawah naungan nya. Dalam sektor perhotelan, para kompetitor hotel ini pun saling bersaing demi mendapatkan standar kualifikasi terbaik.
Untuk sebuah negara, pariwisata menjadi sebuah sektor industri yang mampu meningkatkan perekonomian. Keterpurukan pariwisata Indonesia selama beberapa tahun belakangan ini akibat bencana alam, isu keamanan, dan lainnya. Untuk mengatasi keterpurukan ini perlu adanya kerjasama dan komitmen pemerintah, komponen pariwisata, dan masyarakat untuk memulihkan kondisi pariwisata kearah yang lebih baik.
DAMPAK
Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat yang mengglobal ini mungkin dapat mempengaruhi tingkat wisman dari negara-negara lain ke Indonesia, yang bahkan menjadi pasar wisata utama Indonesia. Negara pasar wisata utama Indonesia berasal dari negara-negara Australia, Eropa, Jepang, Korea, Taiwan, dan Hongkong. Negara-negara ini yang paling terkena dampak krisis keuangan Amerika Serikat. Para wisman dari negara ini mungkin akan menunda atau bahkan membatalkan rencana perjalanan mereka berdasarkan skala prioritas, lebih mementingkan biaya-biaya utama. Akan tetapi, biasanya para wisman dalam melakukan perencanaan wisata biasanya dilakukan setahun sebelum wisata dilakukan, secara individual maupun rombongan sehingga tidak semudah itu membatalkan rencana wisatanya.
Sebagai jobseeker di dunia hospitality dan pariwisata sendiri, prospek lapangan kerja kita tidak hanya mencangkup di Indonesia saja. Kita dapat mengambil alih untuk mencari lowongan kerja di luar negeri. Lalu bagaimana caranya?
Kembangkanlah diri kita agar dapat sesuai bahkan lebih baik dari kualifikasi yang dibutuhkan. Sebenarnya, banyak hal yang perlu kita kembangkan. Berikut adalah keahlian-keahlian yang perlu dikembangkan sebagai seorang jobseeker bidang hospitality dan pariwisata yang berkualitas:
1. Berpikir kritis
Keahlian satu ini ditentukan bagaimana kita bisa berpikir logis dan punya alasan dalam setiap identifikasi mengenai kekuatan dan kelemahan suatu masalah. Mencari alternatif penyelesaian masalah, jalan keluar dan pendekatan lainnya. Akan banyak permasalahan yang akan kita hadapi sebagai karyawan di bidang hospitality dan pariwisata, salah satunya adalah dalam merespon keluhan tamu. Kesalahan dalam merespon keluhan dapat berdampak fatal bagi reputasi dan citra hotel di mata tamu.
2. Bahasa
Seperti yang sudah disebutkan di atas, keahlian dalam berbahasa merupakan salah satu poin penting untuk merambah ke dunia internasional. Bahasa merupakan komponen penting dari adanya interaksi dalam berkomunikasi. Bahasa Inggris seharusnya sudah merupakan hal yang mutlak yang harus difasihkan oleh kita. Selain itu ada beberapa bahasa yang sudah menjadi bahasa internasional seperti Bahasa Mandarin, Bahasa Arab, Bahasa Prancis, dan Bahasa Spanyol.
3. Kemampuan menyelesaikan masalah
Disarankan kita memiliki kemampuan yang baik dalam mengindentifikasi masalah. Ini berkaitan dengan bagaimana kita mengembangkan pengetahuan dan kritis dalam mengevaluasi penyelesaian dari masalah. Sebagai karyawanhospitality, kita dituntut dapat sigap dalam menangani masalah tanpa terlalu sering membebankan masalah kepada atasan.
4. Pendengar yang baik
Sebagai karyawan hospitality, memberi perhatian penuh pada apa yang konsumen sampaikan, untuk kemudian dimengerti maksudnya sehingga bisa memberikan respon yang sesuai dan efisien.
5. Komputer dan elektronik
Sekarang ini, sudah tidak heran lagi jika setiap perusahaan membutuhkan karyawan yang dapat mengoprasikan komputer serta barang elektronik lainnya yang dapat mendukung pekerjaan. Dunia teknologi yang makin berkembang pesat sehingga memudahkan pekerjaan, meminimalisir adanya perbedaan jarak dan waktu, juga menuntut agar sumber daya manusianya semakin cerdik dan cermat.
6. Sistem operasi
Keahlian dibidang komputer dan elektronik akan semakin terdukung apabila karyawan sudah mengerti dasar-dasar sistem operasi yang biasa digunakan di dunia hospitality. Sistem operasi sengaja dibuat untuk memudahkan karyawannya sendiri dalammemfiling data dan informasi yang berkaitan dengan hotel.
7. Sales dan marketing
Sebagai karyawan hotel, kita dituntut untuk dapat membujuk dan merayu tamu. Teknikupselling kamar, serta membuat promo-promo menarik bagi tamu akan menambah nilai penjualan hotel.
Namun hal-hal diatas tidak menjadi nilai plus bagi seorang jobseeker jika tidak diimbangi dengan kepribadian dan karakteristik yang baik. Banyak hal yang dapat dipelajari oleh seseorang di badan pendidikan formal, namun karakter dan kepribadian merupakan hal dalam diri kita yang terbentuk berdasarkan pola pikir dan kebiasaan kita sehari-hari dalam merespon suatu kejadian di lingkungan sekitar kita. Untuk membuat Pariwisata tersebut berkembang pesat, dibutuhkan kesadaran dari pemerintah, warga dan masyarakat sekitar untuk mencintai negara dan lingkungannya sendiri.
Saran untuk menghadapi permasalahan yang ada untuk pasar wisata Indonesia tidak mesti monoton pada satu negara saja. Perlu adanya diversifikasi untuk menghadapi resiko dari krisis global dengan mengkombinasikan pasar di luar Amerika Serikat dan Eropa, yang jauh lebih potensial warganya melakukan wisata. Sebagai contoh negara-negara Timur Tengah yang sedang diuntungkan penjualan minyak dengan harga yang cukup tinggi.
Begitu juga negara wisman Rusia yang sudah mulai melirik Bali untuk tujuan wisatanya. “Bahkan akhir tahun 2008 wisman asal Rusia akan mengunjungi Bali dengan penerbangan ‘carter’,” kata Direktur Promosi Luar Negeri Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Prof Dr I Gede pitana. Sebab negara Rusia tidak mengenal krisis, artinya peluang bagi Bali sangat terbuka untuk meningkatkan penghasilan warga maupun para praktisi bisnis pariwisata dari kunjungan wisman Rusia.
Para praktisi bisnis wisata perlu sering mengadakan sejumlah festival budaya di Indonesia, seperti yang diadakan di Bali Kuta Karnival, tetapi tidak mesti sama dengan ‘event’ yang digelar di Sanur, Nusa Dua, Ubud, dan sebagainya untuk menarik wisman sebagai target pasar. Festival yang diadakan harus penuh dengan kreatifivitas dan inovasi baru, namun tidak menghilangkan ciri khas yang yang menjadi ikon kegiatan. Ini merupakan sebuah bentuk pendanaan resiko yang dilakukan oleh praktisi bisnis wisata dalam menghadapi krisis global
Perlu adanya penggarapan terhadap wisatawan lokal. Bila dilihat dari jumalah penduduk, Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar ke-10 di dunia. Ini merupakan sebuah potensi bagi sektor pariwisata untuk meningkatkan perekonomian. Bila sektor pariwisata ditata dengan baik, maka wisatawan lokal tidak perlu melakukan perjalanan ke luar negeri, mereka akan belajar untuk mencintai negerinya sendiri. Hal ini juga merupakan bentuk diversifikasi dalam menghadapi resiko yang diterima dari krisis global.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar