Kamis, 17 November 2016

Review Film "Patch Adam"

SINOPSIS



Film “Patch Adams” merupakan cerita yang menarik, yang merupakan kisah nyata dari seorang pria yang bernama patch Adams. Patch merenungkan bahwa semua manusia pasti berusaha menemukan jalan untuk pulang. Manusia memiliki tujuan masing-masing dalam hidupnya. Namun, “Patch” merasa takut kehilangan jalan yang benar yang dapat menghantarkannya pada tujuan hidupnya.
Suatu saat, patch berbincang-bincang dengan salah seorang dokter yang menangani pasien di rumah sakit tersebut. Patch menceritakan kisahnya pada dokter tersebut. Patch mengalami kenyataan yang begitu pahit. Ayahnya meninggal ketika dia masih berusia 9 tahun. Dia pernah mendapatkan pekerjaan, tetapi ia tidak merasa cocok. Dia pun pernah mencoba untuk bunuh diri.
Oleh sebab itu, dia memutuskan untuk tinggal di rumah sakit jiwa. Di sana ia dipertemukan dengan berbagai macam orang yang mengalami penyakit kejiwaan. Dia bertemu dengan Arthur Mandelson, seorang pria lanjut usia yang selalu menghitung jari-jarinya. Dia adalah seorang pengusaha yang terkenal, pintar, walaupun kondisi kejiwaannya mengalami gangguan.
Selain itu, Patch juga sekamar dengan seorang laki-laki yang selalu mengalami gangguan halusinasi. Patch tak kekurangan akal. Dengan berbagai cara dia mulai mencoba untuk bisa masuk ke dalam dunia teman kamarnya itu, walaupun sebenarnya dia adalah orang yang tidak memiliki gangguan kejiwaan. Dia berhasil berelasi dengan orang-orang yang ada di rumah sakit jiwa tersebut.
Suatu malam, dia masuk ke dalam kamar  Arthur Mandelson. Arthur mengajarkan pada Patch Adams, bahwa jika dalam hidupnya dia hanya berfokus pada masalah saja, maka tidak akan ada solusi. Dengan membuka mata dan melihat seluruh dunia yang baru setiap hari akan membuat berpikir untuk menemukan jawaban atas semua permasalahan yang terjadi. Sejak saat itulah pola pikir Patch menjadi berubah. Dia yakin akan tujuan hidupnya. Dan pada akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti studi di fakultas kedokteran. Walaupun keputusannya ini sempat dipertanyakan oleh seorang dokter di rumah sakit jiwa tersebut, patch tetap memiliki semangat dan keyakinan untuk menjadi seorang dokter, meskipun usianya sudah dapat dikatakan tidak muda lagi, alias sudah terlalu tua. Dia memiliki kerinduan untuk  membantu orang-orang sakit.
Keinginan Patch terwujud. Dia berhasil masuk di sebuah fakultas kedokteran. Dia terkenal sebagai seorang mahasiswa yang bisa berelasi dengan semua pasien. Dia memiliki berbagai cara untuk dapat berinteraksi dengan para pasien. Patch adalah sosok yang bisa berbagi keceriaan dan memberikan semangat pada orang lain. Sehingga pasien yang awalnya bagaikan orang yang tak memiliki pengharapan, tetapi dengan kehadiran Patch yang memberikan semangat kepadanya, maka orang tersebut memiliki keyakinan yang kuat akan hidupnya.

Sosok Patch Adams sangat gigih, tekun, berjuang dengan penuh semangat. Bisa berbagi dengan siapa pun. Meskipun pada suatu ketika dia menghadapi masalah, dan hampir tidak diluluskan dari fakultas kedokteran, dia tidak putus asa. Dia tetap berjuang dan tetap membantu orang lain dengan apa yang ia miliki.
Dia pun sempat mengalami keterpurukan karena teman perempuan yang dikasihinya, yang selalu membantunya di dalam mewujudkan keinginannya untuk membantu orang-orang sakit dengan membuka praktek kesehatan di suatu tempat yang dipinjamkan oleh Arthur Mandelson, perempuan tersebut meninggal akibat dibunuh. Namun dia berusaha bangkit kembali. Melalui salah seorang temannya dari fakultas kedokteran di mana ia melakukan studi, Patch yang awalnya memiliki niat untuk melakukan kecurangan atas masalah yang membuatnya hampir tidak diluluskan dari studinya, pada akhirnya luluh dan mau menghadapi semua resiko yang ada di depannya. Dengan penuh semangat yang ia miliki, ia pun sanggup melewati proses persidangan. Alhasil, dia dinyatakan lulus dari studinya di fakultas kedokteran tersebut.


PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL

Melalui film ini kita dapat belajar banyak hal. Kita dapat belajar dari seorang “Patch Adams” yang merupakan sosok yang bersemangat, mau berbagi keceriaan dengan orang lain, walaupun sebenarnya dia juga memiliki pengalaman yang begitu pahit dan sempat membuat dia kehilangan tujuan yang benar dalam hidupnya. Melangkah dengan penuh keyakinan, meskipun banyak hal-hal yang sempat membuatnya tidak diluluskan dari fakultas kedokteran karena tingkah lakunya yang begitu aneh.
Saat ini saya berada dalam posisi dimana saya ingin menjadi orang yang sukses, orang yang dapat menggapai cita-citanya, orang yang dapat membahagiakan orangtuanya, dan orang yang dapat berguna untuk orang lain disekitarnya.
Berbagi keceriaan dan semangat dengan orang lain adalah hal yang sangat menyenangkan untuk mewujudkan impian tersebut. Dengan demikian kita bisa berbaur dalam interaksi dengan semua orang. Tak memandang seberapa besar masalah yang kita alami yang  dapat membuat kita terpuruk, kita harus tetap bangkit dan tetap memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki dan kita bagikan kepada orang lain. Dengan demikian maka akan terjadi relasi yang lebih luas dengan lingkungan sekitar sehingga memudahkan untuk mencari atau mendapatkan informasi mengenai apa yang kita  butuhkan.
Ada sebuah statement dalam film ini yang diucapkan oleh Arthur Mandelson yang menurut saya bisa menjadi kekuatan dalam hidup. “Berfokus pada masalah, maka tidak akan ada solusi. Dengan membuka mata dan melihat seluruh dunia yang baru setiap hari akan membuat berpikir untuk menemukan jawaban atas semua permasalahan yang terjadi.”
Selama kita masih hidup dalam dunia ini, masalah memang tak pernah lepas dari hidup kita. Bagaikan kerikil-kerikil tajam yang mau tidak mau harus kita jadikan pijakan untuk mencapai suatu keberhasilan. Seringkali ketika masalah itu datang kita memberontak dan bertanya pada Tuhan, mengapa ini harus terjadi dalam hidupku. Kita tidak menyadari bahwa di situlah kerohanian kita akan terbentuk.


Hal yang memotivasi saya dan membuat saya yakin bahwa saya dapat mewujudkan impian tersebut adalah perjuangan orangtua saya selama ini yang telah berkorban demi saya agar saya mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang layak, sehingga saya harus melakukan suatu tindakan, jangan berfokus pada masa lalu yang dapat membuat kita ragu atas tujuan hidup kita. Tetapi tataplah ke depan, bahwa hari esok penuh harapan. Dengan penuh keyakinan, ketekunan, kerja keras, serta dukungan dari orang-orang yang dicintai dan yakin selalu bahwa penyertaan Tuhan selalu ada untuk kita maka impian itu akan lebih mudah terwujud.